Trenggalek, esemkamu, bulan Agustus sudah berganti
menjadi September. Artinya bulan kemerdekaan dengan segala kemeriahan
peringatannya sudah berakhir, kembali pada kegiatan dan kesibukan keseharian
masing-masing.
Seperti halnya dua punggawa
paskibraka dari sekolah SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek, rio dan rois, kembali
belajar dikelas SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek, The inspiring school. Ditemui redaksi
ESEMKAMU dikelasnya masing-masing, rio dan rois menceritakan pengalaman selama
di “barak’ pelatihan paskibraka di BLK Kabupaten Trenggalek.
Penuturan
rio dan rois dalam pengalaman selama pendidikan di paskibraka
a.
Nilai Kedisiplinan
Setiap
personil paskibraka mempunyai pengalaman tersendiri dalam dirinya. Menurut rio
permadi, pertama kali masuk “barak” pelatihan, sudah terasa auranya, yaitu
pendisiplinan semua anggota paskibraka. Menurut penuturannya, jam 3 pagi
anggota paskibraka sudah bangun dan persiapan sholat subuh.
Selama
satu bulan di barak pelatihan, perlakuan disiplin inilah yang membuat siswa
menjadi terbiasa. Diceritakan oleh rois bahwa saat ini, usai paskibraka,
menjadi terbiasa bangun lebih pagi, tidak seperti sebelum paskibraka, bangun
telat.
Pengalaman
serupa tentang bangun pagi juga dirasakan oleh rio permadi, pribadinya lebih
taat menjalakan sholah tahajud dan diteruskan solat subuh. Hal inilah yang
diharapkan oleh sekolah, bahwa dengan dilaksanakannya ikut serta dalam kegiatan
paskibraka, berdampak besar bagi perubahan pada diri anak dan semoga meluas
merata pada temannya disekolah.
b.
Nilai kekeluargaan
Setipa
manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia pula
membutuhkan bantuan teman (orang lain) dalam berkehidupan. Maka harapannya, hidup
didunia tidak boleh anti sisial, anti masyrakat (a-sosial), karena akan
berdampak buruk terhadap prbadi dan kehidupan anak tersebut.
Diceritakan
oleh rois bahwa ada temannya yang salah dalam membawa bendera merah putih dari
Balai Latihan Kerja menuju pendopo Kabupaten Trenggalek. Bendera yang
seharusnya dijaga rapi di tangan, justru dimain-mainkan. Akibat kesalahan
temannya, pelatih menhadiahi hukuman pada semua anggota paskibraka.
Menurut
rio permadi, hukuman tersebut adalah semata untuk membiasakan pribadi siswa
untuk berkeluarga, saling menopang dan saling membantu. Pembiasaan ini adalah
ketika ada yang salah dalam menerima intruksi/keliru dalam latihan, maka
kesalahan tersebut dibayar oleh semua anggota paskibraka tanpa ada yang menolak,
iklas menerima hukuman bersama tanpa ada penolakan.
c.
Ilmu Pendidikan Baris-Berbaris
Pelatihan
baris berbaris menginisiasi rio dan rois dalam hal memperbaiki gerakan saat
pelaksanaan upacara bendera setiap hari senin.
Atas pengalamannya
di paskibraka, semua kelas yang mendapat jadwal upacara dilatih oleh rois dan
rio.
Sebagai
salah satu tim pengibaran bendera merah putih di pendopo kabupaten Trenggalek,
mereka berdua berharap pengalamannya bisa ditularkan kepada teman-temannya di
SMK Muhammadiyah1 Trenggalek.