Dengan semangat yang besar, akhirnya siswa SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek mendapatkan juara dua lomba essay yang diselenggarakan KP2KP Pajak Trenggalek. Dalam lomba yang dimotori oleh kantor Pajak Trenggalek tersebut menghasilkan juara yang mempunyai perhatian besar terhadap pajak di Indonesia.
Berikut ini adalah cuplikan essay pajak Rista Husnul Hayati yang telah sukses menjadi pemenang juara dua se-Kabupaten Trengggalek.
"Kata “sumbang” dalam judul essay ini berarti memberikan bantuan berupa materi atau non-materi. Lantas dalam benak saya sempat berfikir, mengapa Negara Indonesia memerlukan uluran sumbangan dari rakyat ? bukankah, rakyat adalah orang yang paling utama dalam pemberian sumbangan ?
Berikut ini adalah cuplikan essay pajak Rista Husnul Hayati yang telah sukses menjadi pemenang juara dua se-Kabupaten Trengggalek.
"Kata “sumbang” dalam judul essay ini berarti memberikan bantuan berupa materi atau non-materi. Lantas dalam benak saya sempat berfikir, mengapa Negara Indonesia memerlukan uluran sumbangan dari rakyat ? bukankah, rakyat adalah orang yang paling utama dalam pemberian sumbangan ?
Mari sejenak kita “mengungkit” kata kebangsaan. Bangsa
adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan
wilayah tertentu di muka bumi.
Menurut Prof. Mr L.J Van Appeldorn, Negara
adalah persekutuan rakyat, yang hidup dalam
suatu daerah dalam kekuasaan tertinggi. Nah dari pengertian bangsa dan Negara,
kehidupan banyak orang dalam suatu Negara memerlukan pengaturan, salah satunya
mengatur tentang siapa yang berkuasa, dalam hal ini adalah pemerintah.
Dalam hidup berbangsa dan berNegara, akan ada suatu
sistem yang mengatur tentang aturan tentang hidup bersama, yaitu tentang
sinergi. Dalam suatu ruang besar, Negara, maka diperlukan sinergitas antara
rakyat dan pemerintah sebagai wakil kehadiran suatu Negara. Dalam arti, rakyat
adalah orang perorangan yang hidup disuatu wilayah keNegaraan, dan Negara
adalah tempat hidup rakyat. Sinergi sangat diperlukan karenanya tidak boleh
acuh, egois dalam hidup bersama.
Tentang sumbangan tersebut, sebenarnya, adalah satu
sistem yang indah, saling mengatur dan gotong royong untuk menciptakan
kesejahteraan sosial, dengan konsep memberi. Sumbangan berupa materi dan non
materi rakyat kepada Negara adalah dinamika yang saling terkait, sinergi dan
saling menguntungkan, bukan sebaliknya yang justru diidentikkan dengan hal
negatif.
Sinergitas itu adalah sumbangan rakyat kepada Negara yang
sebenarnya pada akhirnya akan digunakan sebanyak-banyaknya dan sebaikbaiknya
untuk kepentingan rakyat sendiri. Sumbangan yang dibicarakan adalah berupa
pajak.
Pajak adalah satu kata yang sangat sering kita dengar entah itu dilingkungan kita maupun ditempat-tempat lain.
Pajak selalu saja menjadi pembahasan oleh masyarakat karena menurut masyarakat pajak adalah suatu hal yang sangat menjadi beban bagi mereka disebabkan banyaknya uang yang harus mereka keluarkan untuk membayar pajak tersebut. Banyak sekali masyarakat-masyarakat awam yang selalu berpendapat bahwa pajak itu hanya akan membuat miskin semua rakyatnya, padahal itu sangatlah salah karena pajak sendiri itu juga akhirnya digunakan oleh masyarakat itu kembali.
Padahal kalau masyarakat luas mengetahui bahwa, pada
tahun 2017, pajak di Indonesia memberikan sumbangsih kepada Negara sebanyak
1.151 Triliun. Nah, dengan adanya sumbangsih pajak sebesar itu, maka sebenarnya
pemerintah menggunakannya untuk kepentingan rakyat, diantaranya, bangun jalan,
bangun jembatan, permodaan dan lain sebagainya.
Tapi memang dari sebagian besar masyarakat yang tidak terima akan adanya pajak itu adalah dari masyarakat yang masih belum mampu, mereka bukan tanpa alasan tidak terima dengan pembayaran pajak tapi mereka itu merasa sangat berat untuk melepas uang dengan begitu banyaknya sedangkan keperluan mereka itu masih banyak.
Mungkin masyarakat yang belum terlalu mengerti tentang pajak itu perlu adanya bimbingan kembali oleh pemerintah, bahkan kita siswa siswi atau pelajar yang sudah mengerti akan pentingnya pajak tersebut bisa memberikan pengertian-pengertian
yang akan menjadikan masyarakat itu faham tentang pentingnya pajak.
Kenapa harus
para pelajar yang disangkutkan dalam hal pajak ini? Karena jika seorang pelajar tidak mengetahui tentang pentingnya
pajak,ditahun-tahun yang akan datang pun masalah pajak akan tetap saja sama ,
karena yang sekarang menjadi seorang pelajar pun akan merasakan juga yang
namanya membayar pajak.
Dan terkadang sebagian dari oknum-oknum yang tidak bertanggung
jawab selalu memainkan jumlah pajak yang harus dibayar oleh individu atau suatu
badan tertentu dengan tidak adanya persetujuan dari pemerintah terlebih dahulu,
dengan tujuan mereka akan meraup keuntungan yang banyak dari pebayaran pajak tersebut.
Apa bisa setor pajak dimainkan ? bisa saja. Misalkan saja
suatu badan usaha, mempunyai tunggakan pajak sebesar 30 juta rupiyah, maka
dengan negosiasi dengan pihak tertentu, bisa jadi orang yang berwenang, maka
pajak yang seharusnya dibayarkan tidak terbayarkan.
Dan akibat dari tidak bertanggungjawabnya beberapa oknum tersebut
membuat membuat pembangunan- pembangunan yang akan dilakukan di Indonesia
menjadi terhambat karena kurangnya uang pajak yang terkumpul. Dan akhirnya Negara
yang harus menanggung defisit anggaran sebesar yang ditargetkan sebelumnya dengan
cara peminjaman dalam negeri maupun luar negeri.
Dengan adanya hal tersebut yang akan membuat hutang Negara
semakin menumpuk dari tahun ketahunnya. Tapi memang itu sepenuhnya bukan salah masyarakat
maupun Negara, tetapi sekarang jika kita fikir saja masyarakat-masyarakat yang
ada di desa sudah membayar pajak sepenuhnya tetapi apa yang terjadi yang
pembangunan-pembangunan yang dilakukan kebanyakan malah di kota. Bahkan jalan-jalan
rusak yang ada di desa pun tidak segera dibenahi pemerintah selalu memberikan janji
tetapi tidak memberikan bukti nyata.
Kita bayangkan saja dikota-kota besar sekarang selalu saja
bertambah gedung-gedung besar yang dibangun tanpa memikirkan pembangunan-pembangunan
didesa. Yang seharusnya pembangunan didesa itu juga harus diperhatikan sama seperti
dikota-kota besar, karena yang membayar pajak itu tidak hanya dikota saja.
Semoga anak didik SMK Muhammadiyah semakin besemangat untuk mengembangkan potensinya.