Esemkamu.Com, Trenggalek. Selasa 06 November 2018 menjadi hari-hari
selasa seperti sebelumnya, yaitu hari dimana secara rutin menerapkan bahasa
daerah untuk berkomunikasi dan berpakaian adat sebagai manifestasi kebudayaan
busana daerah. Seperti halnya yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 1
Trenggalek, Guru/karyawan dan siswa-siswi menerapkan setiap hari selasa.
Sebenarnya, pemerintah melalui dinas pendidikan mempunyai harapan besar
terhadap kebudayaan dan adat istiadat di Indonesia. Harapannya adalah, generasi
bangsa kedepan mengetahui budaya dan adat yang ada didaerahnya. Maka dari
itulah, setiap daerah yang mempunyai keunikan budaya diterapkan dalam
kehidupan, salah satunya dimulai dari sekolah.
Menurut kepala sekolah SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek, sebagai sekolah
dibawah naungan dinas pendidikan, sekolah wajib taat dan patuh terhadap aturan.
“Aturan penerapan ini merujuk surat edaran dari Kepala Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah Kabupaten Trenggalek, Nomor 421/491/101.6.13/2018, tanggal
14 Maret 2018, dan kita harus taat”, tutur bunda rini sapaan beliau.
Dijelaskan pula isi dari surat edaran tersebut, agar implementasi aturan
disekolah berjalan dengan lancar dan tidak ada halangan.
“ isinya Perihal Penggunaan Bahasa Daerah dan Pakaian Adat Daerah, sekolah
negeri/swasta di wilayah Trenggalek menerapkan bahasa daerah dan pakaian adat
pada minggu pertama hari selasa”, tegas kepala sekolah.
Setiap daerah dijawa timur menerapkan aturan tersebut sebagai tindak lanjut
Surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Nomor 005/529/101.5/2018,
tanggal 6 Maret 2018, Perihal ; Penggunaan Bahasa Daerah dan Pakaian Adat
Daerah, sebagai Implementasi Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014
tentang ; Mata Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib, di
Sekolah/Madrasah.
Lantas bagaimana penerapannya di SMK Muhammadiyah ?
1. Setiap hari selasa, wajib bagi guru/karyawan serta siswa-siswi untuk menggunakan bahasa daerah, khususnya memakai krama inggil dan ngoko alus. Krama inggil digunakan untuk sesama guru/karyawan dan komunikasi siswa-siswi terhadap guru. untuk Ngoko alus, digunakan sesama siswa-siswi.
2. Setiap hari selasa, guru/karyawan menggunkaan busana adat. Bagi guru
/Karyawan perempuan menggunakan kebaya dan bawahannya sinjang.
3. Kelas bahasa inggris, tetap menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi,
untuk materi tetap menggunakan bahasa inggris.