A.Judul : R.A Kartini ; nilai kekinian
kartiniku
B.Latar Belakang
Memaknai pahlawan adalah hal yang sangat penting
karena merupakan bentuk penghargaan kita terhadap jasa para pahlawan yang
mempertahankan NKRI. Memang memaknai nilai-nilai kepahlawanan saat ini tidak
harus dengan mengangkat senjata dan tidak harus turun di medan perang. Namun,
dengan menjaga negara Indonesia tetap utuh pun salah satu bentuk menghargai
atas hasil perjuangan pahlawan.
Nilai kepahlawanan ini
dikemukakan oleh Hook (1997), seseorang yang menemukan masalah atau dihadapkan
oleh peristiwa yang memiliki konsekuensi yang mendalam jika ia tidak bertindak
sesuai dengan apa yang dilakukannya.
Perbedaan seorang pahlawan
sebagai seseorang yang penting dalam sejarah, dan sebagai seseorang yang
membuat sejarah kemudian dikemukakan oleh Thomas Carlyle (1899) manusia dapat
menjadi seorang pahlawan atau orang-orang besar dan seorang pahlawan yang
dipuja oleh rakyatnya karena jasanya dalam tindakannya terhadap membela
kebenaran.
Saat ini tinggal kita
sebagai siswa meneruskan kembali perjuangan para pahlawan, salah satunya
meneruskan ide dan gagasannya dalam dunia pendidikan, seperti hal-nya
perjuangan R.A Kartini semasa berjuang.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting
bagi semua orang, salah satunya bagi wanita. Karena wanita akan menjadi sekolah
dan tempat belajar pertama bagi anaknya. Wanita dan pendidikan merupakan dua
hal perbincangan yang menarik. UU No.2 Tahun 2008 menjelaskan bahwa
keikutsertaan perempuan dalam partai politik sudah mencapai 30%. Oleh karena
itu, wanita berhak memperoleh pendidikan yang tinggi.
C.Riwayat Singkat Perjuangan R.A Kartini
Setiap
tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini. Jasa-jasanya dalam memperjuangkan kesetaraan antara prida dan wanita
membuat RA Kartini dinobatkan menjadi
salah satu pahlawan di Indonesia.
Mengapa demikian? Karena Kartini merupakan
seseorang yang sangat berjasa dalam memperjuangkan hak-hak wanita. Nama lengkap
R.A Kartini adalah Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat. Ayahnya bernama Raden
Mas Adipati Ario Sosroningrat. Ibunya bernama M.A Ngasirah. Beliau pernah
sekolah di ELS (Europese Lagere School). Namun, setelah berusia 12 tahun
ayahnya melarang Kartini untuk melanjutkan study-nya, karena beliau sudah bisa
dipingit.
Selama dirumah beliau melihat kondisi wanita
di Indonesia yang status sosial dan pendidikannya sangat rendah. Pada saat itu
juga, Kartini mulai menulis surat-surat yang dikirimkan kepada temannya yang
ada di Belanda. Salah satu temannya adalah Rosa Abendanon yang sering mendukung
apapun yang di rencanakan Kartini. Dari situlah semangat beliau untuk
memperjuangkan hak-hak wanita di Indonesia semakin besar.
D.Nilai-Nilai Penting Perjuangan R.A Kartini
R.A
Kartini dikenal berperan penting dalam memperjuangkan hak sosial dan pendidikan
wanita pribumi. Begitu banyak perjuangan dan karya yang ditulis beliau.
Diantaranya mendirikan sekolah untuk wanita, oleh karena itu semua kalangan
wanita bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Beliau juga mencetuskan dan
mengembangkan emansipasi wanita melalui tulisan –tulisan dan pemikirannya,
sehingga wanita memiliki kedudukan yang sejajar dengan pria, dan tidak dianggap
rendah.
Menurut Buku Sejarah Nasinoal Indonesia Zaman
Kebangkitan Nasional dan Masa Hindia Belanda BAB VI tentang Komunikasi Sosial
dan Edukasi, Karya tulis beliau yang terkenal dibukukan
oleh Mr J.H Abendanon yang berjudul Door
Duisternis Tot Licht yang arti harfiyahnya Dari Kegelapan Menuju Cahaya, diterbitkan pada tahun 1912. Kemudian
pada tahun 1922 Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul
yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap
Terbitlah Terang.
Banyak sekali yang merayakan hari
kartini dengan perayaan busana kartini, model kebaya kartini lengkap dengan
sanggul khas jawanya tanpa menghadirkan jiwa kartini dan nilai-nilai yang
diperjuangkan kartini. Sehingga, yang terpatri pada anak-anak bangsa kita ini
hanyalah sosok tokoh kartini berkebaya dan bersanggul. Begitu murahkah perjuangan
kartini sehingga dapat ditukar dengan kebaya dan sanggul yang dikenakan saat
itu? kemanakah nilai-nilai perjuangannya?. Beginilah jikalau hanya menteladani
sosok kartini sebagai tokoh saja, bukan kartini sebagai sosok wanita yang
memperjuangkan kartini. jikalau hanya tokohnya saja yang ditampilkan, maka yang
terjadi nilai perjuangan tak tersampaikan. Namun, jika nilai-nilai perjuangan
kartini yang ditampilkan maka perjuangan kartinipun memancar.
Maka, teladani perjuangan kartini.
Hiduplah sebagai kartini pembawa kebangkitan kaum perempuan. Berjuanglah untuk
bangsa. Bersatulah antar bangsa Indonesia. Musuh terbesar kita adalah kebodohan
dan kemiskinan, maka lawanlah atas nama bangsa, Bangsa yang bertanah air satu,
TANAH AIR INDONESIA.
E. Nama Tim Penulis
Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek
Nama : 1. Ayu Tri Septianti (+6282335032865)
2.
Mei Putri Ayuning Sejati (+6282335118689)
3.
Risma Munawaroh (+6285259125576)
Email : esemkamu1tren@yahoo.co.id