Dalam memperingati Hari Literasi Internasional
saya ingin membuat sebuah literasi yang berjudul “Toleransi Dalam Beragama
Sesuai Dengan Penerapan Bhineka Tunggal Ika”.Sebelum itu sebaiknya kita
mengetahui lebih dalam dahulu tentang Bhineka Tunggal Ika yang berarti
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.Dari situ dapat kita cerna bahwa dalam
kehidupan sehari-hari dapat kita terapkan apa yang menjadi landasan utama bagi
seseorang apabila ingin dihargai.
Bhinneka Tunggal
Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang
tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini
berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda
tetapi tetap satu”.Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti "beraneka
ragam". Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti
"macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa
Indonesia.
Kata tunggal berarti
"satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka
Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun
beranekaragam tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu
kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Maka untuk itu Indonesia memilih semboyan Bhineka
Tunggal Ika, yang bertujuan untuk mempersatukan bangsa Indonesia agar dapat
mengusir penjajah dari bumi ibu pertiwi ini.Tetapi semboyan Bhinneka Tunggal
Ika pada zaman sekarang sudah tidak berguna lagi di masyarakat Indonesia,
karena banyaknya tawuran antar Desa, Antara pelajar, dan lain-lain sudah
menjamur di seluruh pelosok Indonesia.Jadi Pengorbanan masyarakat dulu sudah
tidak berarti lagi di zaman sekarang, pada zaman dahulu banya peristiwa heroik
terjadi setelah ataupun sebelum kemerdekaan.
Contoh saja peristiwa besar yang terjadi di kota Surabaya
pertempuran antara arek-arek Surabaya dan sekitarnya melawan para tentara
Sekutu yang ingin menjajah kembali Indonesia, tetapi dengan gagahnya
pemuda-pemuda itu bersatu dan mengusir tentara sekutu.Semua itu di lakukan agar
para anak cucunya di masa depan agar bisa merasakan kehidupan yang lebih baik
dari mereka, maka untuk itu kita harus membangkitkan rasa Nasionalisme kita
terhadap bangsa ini, jangan cuma pada saat Malaysia mengklaim sesuatu milik
kita menjadi kepunyaan mereka, maka kita harus menghargai jasa para pahlawan
zaman dulu, karena tanpa jasanya kita tidak bisa hidup nyaman seperti sekarang
ini.
Mencermati keragaman di Indonesia memang cukup menarik. Sikap
keragaman masyarakat Indonesia memang sudah masuk pada taraf toleransi, yang
artinya suatu kecenderungan untuk membiarkan perbedaan itu sebagai fakta sosial
yang tidak bisa dihindari. Sikap ini penting karena mengakui keragamaan sebagai
kondisi alamiah yang perlu dihargai.
Indonesia merupakan negara kepulauan.Dalam
suatu Negara tidaklah berfungsi untuk saling memusuhi melainkan kita harus
saling tolong menolong dan saling menghargai walaupun terdapat banyak
perbedaan.Bapak Proklamasi pun pernah berkata “Negeri
ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu
agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu,
tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”.
Dari kalimat
tersebut dapat kita pahami bahwa suatu Negara bukanlah digunakan untuk
peperangan ataupun permusuhan.Dulu memang di Negara kita pernah terjadi
peperangan antar penjajah dan para Pahlawan yang rela gugur membela Negara ini
dan memerdekakan dari suatu penjajahan,tapi itu dulu.Apakah Indonesia sudah
merdeka?Belum,Indonesia memang sudah merdeka dari penjajah tapi bukan dengan
permusuhan yang ada pada saat ini.
Disini kita
dapat mengerti bahwa negara ini bukan untuk permusuhan kita harus sama sama
berjuang dan menegakkan kesatuan dan persatuan.Walau ada perbedaan antara ras
dan golongan ataupun warna kulit,justru disitulah letak dari kebersamaan
kita.Kita makhluk sosial yang saling membutuhkan antar sesama bukannya membenci
karena adanya suatu perbedaan.Dari situ kita dapat mengetahui bukan,apa yang
dimaksud perbedaan.Jadi dari situlah kita dapat menerapkan Bhineka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi disini saya mengidentifikasikan tentang perbedaan aliran
dalam beragama di lingkungan saya,dan saya mengangkat antara perbedaan aliran
NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah.Walaupun
banyak pandangan yang bersebrangan, namun ada satu benang merah yang menyatukan
keduanya. Antara NU dan Muhammadiyah sama-sama memiliki sikap yang toleransi
dengan agama lain, tidak berat sebelah dan menjalankan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupannya.
Di Negara ini
banyak agama yang berbeda beda tapi disini saya menceritakan agama Islam karena
saya lebih paham dengan ajaran Islam daripada agama lainnya.Ada dua aliran
didalam agama islam yaitu NU Dan Muhammadiyah.Meskipun berbeda aliran antara NU
dan Muhammadiyah tetapi masih tetap bisa bersama dan saling menghargai satu
sama lain.Meski keduanya saling berbeda pandangan namun satu tujuan yaitu
menuju agama yang diridhoi Allah.Meskipun dengan cara yang berbeda tetapi tetap
satu.
Saya bersekolah di SMK Muhamadiyah dan saya menganut aliran
NU,tetapi bukan berarti saya tidak mengikuti pelajaran Kemuhamadiyahan saya
dapat menghargai keduanya karena sama sama menuju kepada kebaikan dan menuju ke
jalan yang terang dan memberi petunjuk jalan yang lurus.Disamping itu kita
harus saling menghargai sesama makhluk ciptaan Allah dan kita tidak boleh
saling menghina karena kita semua bersaudara.Pendidikan tidak semata-mata sebagai
sebuah hak, melainkan juga kunci dalam memasuki kehidupan baru.
Kita beribadah
sesuai dengan aturan agama kita dan berbeda dengan agama kristen,budha,katolik dll.Kita
tidak boleh melarang apabila seorang yang berbeda agama dengan kita untuk
beribadah atau melakukan perayaan.Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
yaitu “Kita harus menghargai semua perbedaan apapun itu yang menyangkut tentang
keagamaan.”
Selain dalam
beragama kita dapat mengangkat hal lain yaitu tentang perbedaan harta.Di dalam
masyarakat ada yang kurang mampu dan ada yang kaya.Namun sebenarnya perbedaan
harta bukan untuk menciptkan permusuhan yang banyak terjadi dikalangan sa’at
ini.Kenapa mereka mempermasalahkan itu karena mereka merasa paling kaya
diantara yang lain.Hingga mereka lupa bahwa diluar san masih banyak yang
membutuhkan sebagian harta tersebut.
Namun mereka
mengabaikan itu dan lupa bahwa semua hanyalah titipan dari Allah Swt.Kita seharusnya
sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak luput dari
kesalahan.Namun apa salahnya apabila kita saling menghargai perbedaan
tersebut,dan tidak menghina yang miskin dan tidak juga memuji yang kaya.Mungkin
mereka melakukan itu semua merasa senang karena menghina yang miskin adalah
suatu penghargaan bagi mereka yang kaya.
Bukan tentang
banyaknya harta yang akan diperhitungkan di Akhirat kelak melainkan banyaknya
ketakwaan kita terhadapa Allah Swt.Dan salah satu dari sifat taqwa itu adalah
kita saling menghargai sesama manusia dan tidak merendahkan harga diri
seseorang yang lebih rendah dari kita.Kita mempunyai harta bukan untuk membeli
harga diri seseorang melainkan memerlukannya sesuai dengan kebutuhan bukan yang
lain.Penerapannya yaitu “Hargailah seseorang itu kaya ataupun miskin karena
dengan menghargai itu kita juga dihargai sesama.”
Perbedaan
derajat dalam bermasyarakat,namun kebanyakan Manusia memang
sering membeda-bedakan manusia, manusia biasanya mau bergaul hanya dengan manusia
yang sama derajatnya. Kebanyakan manusia merasa jijik untuk bergaul atau
berinteraksi dengan manusia yang derajatnya ada di bawahnya. Dan ketika dia
harus berhadapan dengan manusia yang derajatnya berada di bawahnya, maka dia
akan memperlakukannya tidak seperti sedang berhadapan dengan manusia, dia
memperlakukannya seolah-olah barang mati yang tidak berharga dan tidak
mempunyai harga diri dan perasaan.
Kita seharusnya tidak boleh sombong dengan apa yang kita
miliki karena di mata Tuhan kita semua itu sama apalagi dalam hal perbedaan
derajat.Dari situ kita dapat mengerti bahwa perbedaan derajat bukanlah pembeda
bagi setiap manusia melainkan pelengkap untuk saling menghargai sesama.Karena
yang derajatnya tinggi belum tentu sifatnya pun baik sebaliknya yang derajatnya
rendah belum tentu bersifat jelek.Orang berderajat tinggi memang ada yang
disombongkan dan merasa lebih tinggi dari sang pencipta hingga mereka lupa
bahwa segalanya milik Allah Swt.
Dalam bermasyarakat
pasti kita pernah melakukan yang namanya musyawarah mufakat namun biasanya
didalam musyawarah itu tercipta yang namanya perdebatan atau berbeda
pendapat.Ia mungkin sulit menerima suatu pendapat yang tidak
sejalan dengannya. Ia akan memaksakan kehendak. Tanpa memedulikan orang-orang
di sekitarnya. Bahkan, ekstremnya, ia mau menang sendiri.
Menurut
saya, orang yang memiliki karakter semacam ini, besar kemungkinan akan
dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya. Orang semacam ini "tidak akan
bertahan lama." Ia akan "diasingkan" dari lingkungannya, sebagai
bentuk sanksi sosial.Mungkin juga, akan ada orang yang memusuhi dan terus
memusuhinya.Kita harus ingat, bahwa kita
hidup di dunia ini tidak sendirian. Kita hidup bersosial. Kita hidup bertetangga.
Kita hidup bermasyarakat. Ya, kita hidup dalam suatu kelompok dan komunitas
yang beragam, berbeda suku, agama, ras, dan lainnya. Dan kita juga harus ingat,
bahkan Tuhan juga telah menciptakan kita dengan berbagai perbedaan satu sama
lain. Tujuannya, tidak lain, melainkan agar kita bisa saling belajar dan
menghargai satu sama lain, dan saling rukun serta harmonis di antara sesama.
Bila hal demikian, bisa kita lakukan, maka tidak akan
ada lagi yang namanya perselisihan, percekcokan, dan saling bermusuhan satu
sama lain. Yang ada malah, saling menguatkan, saling memberi motivasi dan
inspirasi, saling harmonis satu sama lain. Bukankah hidup yang seperti ini
harapan kita bersama? Jawabannya, sudah pasti ya. Siapa juga, yang mau dalam
kehidupannya diliputi dengan berbagai macam pertentangan, perselisihan,
perseteruan. Semuanya itu, pasti kita akan berusaha untuk menghindarinya.
Ada sedikit contoh penerapan semboyan Bhineka Tunggal
Ika pada kehidupan sehari-hari, antara lain :
1.Berteman dengan siapa
saja.Meskipun berbeda keyakinan dan pendapat.
2.Bersikap merendah dan
tidak sombong terhadap orang lain.
3.Memberikan kebebasan
beragama terhadap orang lain.
4.Tidak memaksa orang
lain untuk mengikuti ajaran agamannya.
5.Bersikap adil
terhadap sesama.Entah itu dalam bermasyarakat atau antar pelajar
6.Bertindak, bersikap,
dan berperilaku sesuai norma/aturan yang berlaku di masyarakat.
7.Menumbuhkan sikap
tenggang rasa antar sesama warga negara Indonesia.
8.Memiliki sikap
toleran yang tinggi atau mudah memaafkan orang lain.
9.Menjaga suasana
masyarakat agar selalu tentram agar tidak menimbulkan perpecahan.
10.Menjunjung tinggi
kepentingan bersama di atas kepentingan individu maupun golongan.
11.Rela berkorban demi
keutuhan NKRI.
12.Menghindari perilaku
membeda-bedakan orang lain berdasarkan sederhana atau kaya kehidupannya.
13.Menghargai dan
menghormati setiap perbedaan pendapat yang ada.
14.Menjalankan setiap
kewajiban yang kita miliki sebagai warga negara.
15.Menerima hak
sewajarnya dan tidak berlebihan.
16.Gemar
bergotong-royong dalam menyelesaikan berbagai hambatan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Di wilayahku sebagian masih banyak yang belum menerapkan itu
semua karena mereka kurang sadar tentang betapa kerasnya perjuangan para
pahlawan melawan penjajah.Dengan membaca itu kita dapat mengerti apa yang
dimaksud dengan perbedaan,dan perbedaan bukan alasan untuk kita merendahkan
orang lain.Tujuan Allah Swt. menciptakan makhluk hidup adalah supaya sesama
manusia itu tercipta kerjasama dan interaksi dan diciptakan berbeda supaya
saling melengkapi satu sama lain dan supaya saling menjadi penolong. karena
manusia tidak lepas dari perannya sebagai makhluk sosial yanga artinya tidak
dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kita
harus mampu mengimplementasikan secara tepat dan benar, Negara Indonesia akan tetap kokoh dan bersatu selamanya.Bhineka
Tunggal Ika pada era Globalisasi saat ini, Indonesia pada saat ini banyak mengalami
kemunduran persatuan dan kesatuan. Penyebabnya adalah adanya ketimpangan
sosial, kesenjangan ekonomi, belum stabilnya kondisi politik pemerintahan di
Indonesia menjadikan rakyat tumbuh menjadi rakyat yang apatis terhadap
pemerintah.Dampak buruk globalisasi yang
membawa kebudayaan-kebudayaan baru menjadikankomposisi kebudayaan
masyarakat Indonesia menjadi lebih kompleks atau rumit.
Banyaknya kebudayaan baru yang datang dan diterima begitu saja, menyebabkan
terjadinya penyimpangan kebudayaan di masyarakat. Belum lagi masalah klasik
yangsepele namun berdampak serius seperti perbedaan suku, agama, ras dan antar
golonganyang semakin memecah belah kesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Melihat kondisi seperti ini tentu kita semua tidak boleh pesimis dan patah
semangat, Semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi
tetap satu jua.
Selamanya
akan tetap relevan untuk mengiringi kehidupan bernegara di negeri yang
multikultural ini,karena komposisi kehidupan rakyat Indonesia akan terus
beragam sampai kapanpun.Ketimpangan sosial, kesenjangan ekonomi, perbedaan
suku, agama, ras dan antargolongan di antara kita janganlah dijadikan pembeda.
Perkembangan jaman yang cepatdan masuknya budaya baru biarkanlah berlalu,
karena pada dasarnya kita semua satu,satu Bangsa, Bangsa Indonesia. Satu tanah
air, Tanah air Indonesia. Satu bahasa, bahasa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika,
berbeda-beda namun tetap satu jua. Jaya Indonesia !
Demikian
literasi yang dapat saya tulis semoga bermanfaat bagi pembaca dan kita
semua.Bahwa kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia kita satu kita tidak
boleh saling memusuhi atau bertengkar kita harus sama-sama berjuang untuk
mencapai kemerdekaan yang sebenarnya.Apabila ada salah kata yang kurang
berkenan dalam literasi saya,saya mohon ma’af yang sebesar-besarnya.Terima
Kasih.
*Eka Agustina, Siswa SMK Muhammadiyah 1
Trenggalek