Bangsa yang besar adalah Bangsa yang
menghormati jasa pahlawannya. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya
sebagai suatu Bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu Bangsa yang merdeka. Pemilihan
umur jangan menjadi tempat pertempuran perjuangan kepartaian yang dapat memecah
persatuan Indonesia, itu bukan omong kosong tetapi benar- benar didukung oleh
kekuatan yang timbul pada akar sejarah Bangsa kita sendiri. Jatuh bangunnya Negara
ini sangat tergantung dari Bangsa ini sendiri, makin pudar persatuan dan
kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambaran seuntaian pulau
dipeta. Kita Bangsa besar kita bukan Bangsa tempe, kita tidak akan
mengemis,kita tidak akan meminta- minta,apalagi jika bantuan- bantuan itu diembel-embeli
dengan syariat ini syariat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari
pada makan bestik tetapi dijadikan budak. Jikalau aku misalnya diberikan dua
hidup oleh Tuhan ? dua hidup ini akan aku persembahkan kepada “ TANAH AIR
INDONESIA “ akan aku tinggalkan kekayaan alam Indonesia biar semua Negara besar
dunia besar iri dengan Indonesia , dan aku tingalkan hingga Bangsa Indonesia
sendiri yang mengelolahnya.
Jangan mengira kita semua sudah cukup
berjasa dengan segitiga warna, selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk
pekerjaan kita selesai. Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak
keringat! Kemerdekaan ini bukanlah hadiah dari Belanda. Kemerdekaan ini
tidaklah didapatkan dengan cuma-cuma, kemerdekaan ini adalah tetesan darah para
pejuang Bangsa. Hargailah hasil dari perjuangan orang-orang sebelum kita demi
masa depan anak cucu kita, jadikanlah perbedaan sebagai sebuah kerukunan dalam
Berbangsa dan Bernegara agar terlihat indah dengan banyaknya warna. Dan
janganlah menjadikan sebuah perbedaan sebagai kesombongan akan rasa paling
benar dalam berfikir dan bertindak, karena perbedaan yang mengakibatkan
perpecahan yang membuat Bangsa dan Negara melemah. Seribu orang tua hanya dapat
bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia. Merah darahku adalah ungkapan
bahwa semangat yang berkobar tidak akan padam hingga tetesan darah teraqir, dan
putih tulangku adalah mental baja yang tidak akan pernah pudar walau panasnya
peluru menembus tubuh, perjuangan Bangsa Indonesia bukan hanya dari masa lalu.
Hari ini,hari esok dan selamanya. Perjuangan kita belum beraqir, mari kita
perjuangkan bersama-sama Indinesia adil dan sejahtera “ DIRGAHAYU INDONESIA”
apabila didalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya
ia dengan kemajuan selangkah pun.
Sakit dalam perjuangan itu hanya
sementara namun jika menyerah rasa sakit itu akan terasa selamanya, apakah
kelemahan kita? Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri sebagai bangsa
sehingga kita menjadi bangsa penjiplak Luar Negeri kurang mempercayai satu sama
lain , padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong. Jadikan bahu-bahu
kita menjadi kokoh bak baja, karena masih banyak saudara-saudara kita yang
masih memerlukan tempat untuk bersandar. Darahmu tumpah ditanah pusaka,jiwamu
mengawal tegaknya Indonesia,engkau kusuma jiwaku. Kini kita dapat tertawa puas menggapai
mimpi dengan bebas asal rajin dan tak
malas melanjutkan kemerdekaan yang tegas. Jasa pahlawan jasa penuh kenangan,
jasa yang tak mampu dibeli dengan harta, jasa yang punya tujuan”MERDEKA ATAU
MATI” saudaraku? Mari bangkit bersama membangun Negeri tercinta. Kemerdekaan
bukan tanda untuk berhenti berjuang tapi tanda untuk berjuang dengan lebih
keras, nasib bangsa kita tak akan berubah jika kita tak merubahnya mari
sama-sama berjuang memperbaiki diri agar bermanfaat untuk Negeri.
Indonesia merupakan Negara demokrasi,
Negara dimana persatuan dan kesatuan tetap berjalan dengan baik dengan kondisi
masyarakat yang saling menghargai perbedaan suku,budaya,adat
istiadat,bahasa,agama dll. Terlebihnya di Daerah saya, yang saya sendiri
tinggal di Daerah Kabupaten Trenggalek dimana Daerah tersebut banyak memiliki
bebagai keragamaan budaya bahkan berbagai macan tradisi dimana tak lepas dari
kegiatan tradisi yang berbeda-beda sudah menjadi kebiasaan para warga
masyarakat setempat untuk saling menghargai perbedaan tersebu. Adanya perbedaan
suku,bahasa,agama,serta budaya telah terbentuk menjadi satu kesatuan yang utuh
( NKRI ), yang membentang dari Sabang sampai Meraoke. Keragaman tersebut
berdiri tegak dalam lingkaran persamaan di bawah naungan satu Bendera yaitu, Bendera Merah Putih, satu lagu
kebangsaan yaitu: Lagu Indonesia Raya, satu lambang Negara yakni seekor Garuda
yang memiliki azaz pancasila.
Jika merujuk pada esensi atau missi dari
“BHINEKA TUNGGAL IKA” yang hakikatnya mengandung nilai-nilai nasionalisme yaitu
persatuan,kesatuan,serta kebersamaan untuk satu niat dan satu tujuan ( visi dan
misi ), yang dijalin erat oleh rasa persaudaraan. Sudah tentu, keragaman yang
terikat dalam Bhineka Tunggal Ika adalah
aset yang paling berharga bagi Bangsa
Indonesia untuk mewujudkan cita-cita leluhurnya, yakni menata dan membangun bangsa Indonesia untuk menjadi
Bangsa bermartabat yang mampu berdiri sendiri: adil,makmur,damai,sentosa. Tapi
bagaimana mungkin, Garuda yang konotasi melambangkan eksistensi serta
perjalanan Bangsa Indonesia di era kemerdekaan, bisa mengepakan sayap dan
terbang mengangkasa, bila pancasila hanya sebatas ruh yang pasif dalam jasadnya,
dan Bhineka Tunggal Ika menjadi penggerak bagi ruh tersebut tidak dinamis, atau
tidak bergerak efektif sesuai inti dari kandungan makananya.
Kebudayaan dan Tradisi sangat erat
hubungannya dengan masyarkat. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat komplek,abstrak
dan luas. Banyaknya aspek Budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosial Budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Ada istilah
lain yang menyatakan bahwa Kebudayaan adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai
yang diplorasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keestimewaan.
Kebudayaan dan tradisi sangat erat hubunganya dengan masyarakat. Kebudayaan dan
tradisi mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma ilmu pengetahuan,
serta keseluruhan struktur-struktur sosial,religius dan tambahan lagi segala
pertanyaan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Kebudayaan dan tradisi selalu
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik,adat istiadat,bahasa,pakaian dan karya seni. tradisi merupakan sebuah roh dari kebudayaan yang memperkokoh sistem
kebudayaan. Tradisi pun teruji dari tingkat efektivitas dan efisiensinya, serta
selalu mengikuti perjalanan perkembangan unsur kebudayaan. Tradisi dapat
berbentuk sikap atau tindakan dalam mengatasi persoalan, apabila efektivitas
dan efisiensinya mulai rendah tradisi pun akan segera luntur dan ditinggalkan
oleh pelakunya. Sejatinya, pemahaman dari sebuah tradisi
adalah sikap atau orientasi pikiran atau benda material atau gagasan yang
berasal dari masa lalu yang diambil oleh masyarakat pada masa sekarang. Sikap
serta orientasi ini memenuhi bagian penting dari keseluruhan warisan historis
dan mengangkatnya menjadi tradisi.
Trenggalek merupakan Daerah yang
banyak akan perbedaan tradisi, bahkan disetiap daerah mempunyai tradisi
sendiri-sendiri. Tradisi itu sendiri di kembangkan melalui kebiasaaan-kebiasaan
masyarakat setempat dengan kebiasaan-kebiasaan itu bisa menampakkan tradisi
mereka, meskipun banyak perbedaan tradisi di antara masyarakat tapi masyarakat
setempat tak pernah saling membeda-mbedakan bahkan menghina antara Daerah yang
satu dengan Daerah yang lainya. Haruskah perbedaan tradisi,adat
istiadat,bahasa,agama pecah belah? Tidak. Kenapa? Karena pada dasarnya kita
adalah Indonesia satu Bahasa satu kesatuan Pancasila yang berdiri dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika perbedaan tradisi tidak memandang segi sisi kanan
kiri depan maupun belakang dari mana kita melihat perbedaan tersebut. Bahkan
tidak akan menjadikan sebuah perpecahan diantara kita.
Tradisi Tradisonal Jawa dan
Kebudayaan Islam menghasilkan perbaduan beragam kesenian, yang paling menonjol
dikarenakan sangat berpengaruh dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Seni
atau tradisi ini sudah menjadi jati diri masyarakat di Daerah ku dan di
aktualisasikan melalui beragam ekspresi,hiburan,festival dan sebagainya. Sepertihalnya tradisi yang ada di Daerah ku
yang mayoritas di laksanakan pada musim-musim kemarau berkepanjangan seperti
halnya kemarau yang terjadi saat ini, tradisi itu adalah Tari Tiban. Tari Tiban
atau lebih tepatnya ritual Tiban merupakan tari atau ritual rakyat yang turun
temurun menjadi bagian kebudayaan masyarakat Trenggalek. Tari Tiban selalu
dipertunjukan saat musim kemarau yang berkepanjangan dengan tujuan sebagai
permohonan diturunkan hujan. Tari Tiban sendiri terbagi menjadi 2 kelompok
masing-masing dipimpin 1 orang wasit atau biasa di sebut Ladang atau Pladang.
Dalam ritual ini selalu diiringi dengan alunan musik layaknya gamelan lengkap
yang terdiri dari kendang,kentongan, dan gambar laras.
Ritual ini cenderung ritual layaknya
ajang mengadu ilmu ketrampilan atau kesaktian sambil menari-nari dan saling
mencambuk dengan hitungan yang ditentukan oleh Landang. Cambuk yang digunakan
dalam tari ini terbuat dari lidi pohon aren yang biasa disebut ujung. Permainan
ini akan berlanjut sampai sore hari, dan bagi mereka yang merasa tidak sanggup
melanjutkan akan digantikan oleh kelompok berikutnya. Tarian tiban adalah
permintaab permohonan kepada yang Maha Kuasa berharap diturunkannya hujan. Ada
makna dibalik ritual Tarian Tiban yaitu: sebuah harapan,sebuah pesan yang luhur
demi kelestariannya alam. Bukanlah kekerasan yang ditonjolkan melainkan
nilai-nilai luhur atau sebuah pesan untuk menjaga keseimbangan alam. Itulah
Tradisi di Daerah saya yang bisa di bilang menjadi suatu ciri khas yang
dilaksanakan masyarakat kami disetiap kemarau berkepanjangan..
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenai Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh
manusia sebagai mahluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata.
“ INDONESIA “
Wahai
Bangsa Indonesia
Tetap
tegaklah berjuang demi Bangsa
Indonesia
Negara yang kaya
Bersatu
demi kemajuan Negara
Indonesia
cinta damai
Rakyat
pembela demokrasi
Tak
kenal kata mundur diri
Pemuda
pemudi yang selalu mengabdi
Indonesia...
Lambang
kesatuan pancasila
Ideologi
Bhineka Tunggal Ika
Walau
pecah belah tetap satu jua
“ SELAMAT BERJUANG BANGSA INDONESIA !
CINTAI TANAH AIRMU, SEBAGAIMANA PARA
PAHLAWAN MENCINTAI NEGARA KITA . INDONESIA MERDEKA “
*Shefia, Siswa SMK Muammadiyah 1 Trenggalek