Trenggalek, Esemkamu.com. Sebanyak tiga Tim dari SMK Muhammadiyah Trenggalek dinyatakan lolos 38 besar dalam perlombaan Parade Cinta Tanah Air Se Jawa Timur. Ini adalah serangkaian prestasi yang nyata dari siswa.
SMK Muhammadiyah mengirim Tiga tim, setiap tim ada tiga siswa dan satu pendamping. salah satu Tim menggagas Janggelan Trenggalek untuk dijadikan gagasan. Berkat langkah yang cerdas dari Tim, akhirnya mereka saat ini sedang bertanding merebutkn juara tingkat jatim. lantas, bagaimana gagasan Janggelan yang di tulis oleh sswa ? berikut cuplikannya.
Bank Dunia merilis pernyataan
bahwa Indonesia akan menjadi salah satu dari enam negara yang pertumbuhan
ekonominya akan mencapai lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi global pada
tahun 2025. Negara-negara tersebut adalah Brazil, Russia, Indonesia, India,
China, dan Korea Selatan atau lebih dikenal dengan sebutan BRIICS. Keenam
negara inilah yang diprediksi akan menggeser ekonomi dunia. Selain itu BRIICS
juga berpotensi menjadi emerging economy country dan akan menjadi driver
pertumbuhan negara berkembang. Emerging economy country adalah keadaan negara
yang pertumbuhan ekonominya sangat pesat dan volatilitasnya tinggi. Negara
seperti ini menjanjikan potensi pertumbuhan luar biasa namun memiliki resiko
politik, keuangan, dan sosisal yang signifikan. Penyataan ini dirilis di
Wasingthon DC pada 17 Mei 2011.
Sebagian besar perekonomian
Indonesia ditopang oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM sangat
berperan dalam pertumbuhan ekonomi karena memberi kontribusi besar pada produk
domestik bruto dan banyak menyerap tenaga kerja. Dinegara berkembang, UMKM
masih menjadi pondasi ekonomi utama.
Harapan Baru UMKM Naik Kelas
Menurut
para ahli ada beberapa pengertian mengenai UMKM, diantaranya : menurut Rudjito,
UMKM adalah usaha yang punya peranan penting dalam perekonomian negara
Indonesia,baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah
usahanya. Menurut Ina Primiana, UMKM adalah pengembangan empat kegiatan ekonomi
utama yang menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia, yaitu industri
manufaktur, agribisnis, bisnis kelautan dan sumber daya manusia.. menurut M.
Kwartono, UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat yang punya kekayaan bersih
maksimal Rp. 200.000.000,- dimana tanah dan bangunan tempat usaha tidak
diperhitungkan .
Dari pendapat beberapa ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa UMKM adalah suatu usaha produktif yang dimiliki dan
dikembangkan seseorang serta berperan penting dalam perekonomian negara guna
memenuhi ekonomi masyarakat.
Sektor industri dapat menjadikan
perekonomian negara semakin meningkat, apalagi dengan adanya UMKM maka dapat
mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di negara ini. Perekonomian
Indonesia akan memiliki dasar yang kuat jika ekonomi dapat bersaing tinggi
sehingga pendapatan negara akan mengalami peningkatan.
Menurut Ketua Student
Enterpreneurship Center (SEC) Universitas Sumatra Utara menjelaskan bahwa UMKM
naik kelas secara umum diantaranya : pertama:
UMKM sudah berbasis teknologi, artinya dalam proses produksinya UMKM sudah
menggunakan teknologi yang ada, sesuai dengan tipikal usaha yang dugeluti. Kedua, UMKM sudah memakai sistem
pemasaran berbasis IT yang berarti bahwa pelaku usaha sudah melakukan pemasaran
produk melalui internet, serta mampu melayani pesanan produk melalui internet. Ketiga, Pelaku UMKM memiliki sumber daya
manusia yang terampil dan berpengetahuan. Keempat,
Fokus pada pelayanan konsumen, mampu menghasilkan produk demand driven
berdasarkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Kelima, Pelaku usaha sudah bersikap adaptif.
UMKM
naik kelas bisa berupa tindakan atau usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
dan mengembangkan kapasitas kompetensi bisnisnya agar dapat bertumbuh menjadi
sebuah usaha yang produktif dan berdaya saing tinggi.
Siswa Mampu Berinovasi dalam Berwirausaha
Menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk
baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Sedangkan menurut para ahli ada
beberapa pengertian wirausaha, diantaranya : Richard Cantillon (1755),
menjelaskan bahwa wirausaha adalah seorang penemu dan individu yang membangun
sesuatu yang unik dan baru. Menurut J.B Say (1863), wirausaha adalah pengusaha yang
mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan
efisien) dan tingkat produktivitas yang rendah menjadi lebih tinggi. Menurut Dan
Stein dan John F.Burgess(1993:35), wirausaha adalah orang yang mengelola,
mengorganisasikan,dan berani menanggung segala resiko untuk menciptakan peluang
usaha dan usaha baru.
Dari beberapa pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara
mandiri dengan segala resiko yang akan dihadapinya serta dapat melihat peluang
dari sebuah usaha yang dijalani.
Peran Pemuda dalam Inovasi UMKM
Pada
dasarnya UMKM sangat berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan komponen
penunjang untuk menjalankan UMKM tersebut adalah pemuda. Dalam proses
pengembangan inovasi UMKM peran pemuda sangat penting, generasi muda dapat mendorong produktivitas
yang lebih baik. Peran pemuda dalam inovasi UMKM bisa dilaksanakan apabila
mereka bisa menciptakan ide dan kreativitas yang baru. Apalagi di era yang
serba modern seperti sekarang bisa banyak memanfaatkan teknologi guna
mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Sebenarnya
dalam inovasi UMKM banyak orang yang memiliki ide kreatif dan potensi yang
cukup tinggi, namun mereka enggan untuk mengembangkan ide dan potensinya,
sehingga tidak heran jika peran generasi muda masih minim dalam hal inovasi
UMKM. Namun, jika kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap inovasi UMKM
ini tinggi maka perekonomian juga bisa membaik melalui UMKM. Untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki maka seseorang itu harus memiliki unsur
work smart, yang bisa diartikan kerja cerdas.
Peran
pemuda sangat penting karena pemuda lebih cepat dan tanggap dalam berinovasi.
Supaya bisa mengembangkan ide kreatifnya, maka perlu memperhatikan hal hal
berikut : pertama, Memiliki unsur kognitif, yaitu memiliki pengetahuan yaitu
dengan mencari di berbagai sumber. Kedua,
memiliki ide usaha yang kreatif dan inovatif. Ketiga, memiliki sifat WorkHard, yang berarti kerja keras dalam
pengembangan inovasi UMKM.
Hal
diatas bisa meningkatkan peran pemuda dalam pengembangan inovasi UMKM dan tentunya dapat meningkatkan perekonomian.
Peran pemuda dalam cinta tanah air
(NKRI)
Sebagai
generasi penerus bangsa peran pemuda sangat penting untuk mewujudkan cita cita
tujuan nasional. Seperti perkataan Bung Karno “Beri aku sepuluh pemuda maka
akan ku guncangkan dunia”. Dari perkataan tersebut bisa diambil kesimpulan
bahwasanya peran pemuda sangat berpengaruh terhadap kemajuan negara. Oleh
karena itu peran pemuda bisa membawa NKRI ke dalam keadaan yang lebih baik.
Baik buruknya suatu negara itu juga tergantung kualitas dan kuantitas
pemudanya.
Peran
pemuda dalam cinta tanah air salah satunya bisa di wujudkan dengan dukungan
terhadap perekonomian negara. Karena perekonomian bisa menunjang kemajuan,
sehingga negara tersebut bisa memenuhi kebutuhannya. Pemuda bisa menjadi People make Progress ( orang yang
membuat kemajuan ) dalam setiap waktu, jika mereka menyadari bahwa perannya
begitu penting dalam hal perekonomian. Pemuda mempunyai posisi yang strategis
dan istimewa, karena pada dasarnya pemuda lebih memiliki pemikiran yang luas.
Dengan
Cinta Tanah Air dan menyadari pentingnya perekonomian guna memajukan negara maka pemuda harus bisa
berpikir rasional dan kritis. Pemikiran
yang rasional dan kritis bisa digunakan untuk mengetahui apa saja yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan inovasi.
Peran
kita sebagai pemuda sekaligus pelajar dalam mencintai tanah air NKRI salah
satunya dengan menempuh pendidikan yang tinggi. Dalam kondisi Indonesia yang
kini semakin banyak menurun, baik dari moral, akhlak maupun SDM nya kita
sebagai pemuda sangat berperan penting dalam melakukan perubahan tersebut.
Kualitas
perekonomian Indonesia berada peringkat ke 87 dari 157 negara sehingga kita
sebagai pemuda perlu bergerak untuk melakukan perbaikan dalam meningkatkan mutu
perekonomian negara ini.
Industri Kreatif Produk Janggelan
Trenggalek
Sebagai masyarakat Desa,
belum banyak yang mencoba menggali secara berkala terhadap Sumber Daya Alam
dengan segala potensi yang dimilikinya. Adapun Desa yang sudah mempunyai
Potensi SDM, belum bisa diupayakan untuk memaksimalkan kegunaannya dalam ranah
seni, budaya hingga pemasaran. Nah, dalam hal inilah, diperlukan adanya
pendampingan khusus dari stakeeholder untuk menggali, menganalisis, hingga
mengarahkan menuju kesejahteraan masyarakat terkait segala hal Potensi disuatu
Desa.
Salah satu Potensi yang
selalu berkembang adalah Potensi Makanan. Ada banyak sekali makanan yang
bervariasi mulai dari rasa, jenis hingga penghidangannya. Makanan adalah
kebutuhan yang paling Primer dalam seluruh semesta kehidupan manusia. Adanya makanan
akan menghantarkan tubuh manusia pada kondisi kesehatan yang maksimum. Dalam
perkembangannya makanan diolah dari bahan dan komposisi yang tidak umum,
seperti bahan dasar beras, kedelai, jagung, akan tetapi, lebih dari itu, bahkan
lebih produktif lagi yaitu berdasarkan kreatifitas, makanan bahan dasar yang
memberikan manfaat lebih seperti kelengkapan gizi, kandungan kalori dan masalah
utama kesehatan.
Salah satu potensi
makanan yang masuk dalam kategori tersebut adalah Janggelan Trenggalek.
Janggelan merupakan salah satu bahan makanan untuk pembuatan Cincau hitam. Dalam bahasa ilmiahnya,
tumbuhan yang menciptakan makanan Janggelan, terkenal dengan nama Mesona Palustri BL yang merupakan
tanaman yang subur tumbuh pada dataran tinggi dengan intensitas cahaya matahari
tinggi. Tanaman yang dalam bahasa Inggris disebut black grass jelly ini banyak ditemui dikabupaten
Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk, Pacitan, Wonogiri.
Di Trenggalek, Janggelan banyak ditemui di
Kecamatan Pule. Beberapa Desa yang memproduksi Janggelan adalah Desa Pule, Jombok, Tanggaran, Pakel. Disana,
banyak industri rumahan yang mengolah tumbuhan cincau hitam, Janggelan, tersebut menjadi makanan berupa cincau,
cendol,yang enak. Akan tetapi, minimnya pengetahuan tentang UMKM, maka usaha
Janggelan belum sepenuhnya dikelola dengan baik.
Kecamatan pule mempunyai Janggelan yang
produksinya bernilai puluhan Ton setiap Bulan. Dalam hal pengelolaan janggelan,
dipilah dari banyak hal diantaranya: petani Janggelan, pengepul Janggelan, dan
pengolah Janggelan. Dalam mengolah janggelan, seseorang dikategorikan sebagai
pengusaha Janggelan, usaha mikro kecil menengah (UMKM). Pengembangan usaha
terhadap UMKM yang dilakukan dengan partisipas dunia usaha dan masyarakat itu, sejatinya berdimensi luas menyangkut
bidang fungsi bisnis atau usaha, yaitu: produksi, pemasaran, sumber daya
manusia dan teknologi. Peningkatan kwalitas produksi, tata kelola pemasaran,
Sumberdaya Manusia dan didapatkannya Teknologi merupakan hal yang dibutuhkan
untuk para pelaku usaha dan seluruh dunia usaha. Dalam mengelola suatu usaha
produktif seperti Janggelan, diperlukan banyak hal yang perlu untuk
dikembangkan. Janggelan tidak cukup untuk diproduksi dan dijual, selesai, namun
lebuh daripada itu, guna meningkatkan ekonomi masyarakat lewat usaha produktif,
diperlukannya pengetahuan tentang tata kelola usaha mulai dari pemilihan bahan
dasar Janggelan yang terbaik, pengolahan bahan, pengemasan produk Janggelan,
pemasaran secara tradisional atau menggunakan market Digital, hingga pada proses
mempertahankan usaha dari gerusan perkembangan zaman.
Janggelan atau Cincau Hitam (Mesona palustris BL)
Janggelan, masyarakat Trenggalek menamainya.
Sama namanya dengan Cincau Hitam. Cincau hitam (Mesona palustris BL) adalah salah satu tanaman
berbentuk perdu dengan ketinggian antara 30 – 60 cm dan tumbuh baik di daerah
yang mempunyai ketinggian 75 – 2.300 meter di atas permukaan laut, serta dapat
tumbuh baik pada musim kemarau maupun penghujan. Tanaman ini tumbuh baik di
daerah Sumatera Utara, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Sulawesi (Widyaningsih,
2007).
Klasifikasi tanaman cincau hitam adalah
sebagai berikut (Rahmawansah, 2006) :
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Sub-kingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (Berkeping dua)
Sub kelas : Asteridae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Lamiaceae
Genus
: Mesona
Spesies
: Mesona palustris BL.
Tanaman cincau hitam ini berbentuk perdu, merumpun,
batang beruas, berkayu, persegi, kecil, berbulu, dan berwarna kemerahan.Daun
berwarna hijau, lonjong, tipi lemas, ujungnya runcing, serta pangkal tepi daun
bergerigi dan berbulu.
Tanaman cincau hitam yang telah dipanen kemudian
dikeringkan dengan cara dihampakan di atas permukaan tanah, sehingga warnanya
berubah dari hijau menjadi cokelat tua. Seluruh bagian tanaman ini yang sudah
dikeringkan disebut dengan simplisia cancau hitam. Bagian tanaman cincau hitam
yang mempunyai kegunaan adalah bagian daun dan bagian batangnya yang dapat
menghasilkan ekstrak gel cincau lebih banyak (Widyaningsih, 2007).
Cincau hitam (Mesona palustris BL) telah
diketahui bersifat multifungsi sebagai antimutagenik, hepatoprotektor,
antioksidan, imunomodulator dan berpotensi mencegah terjadinya karsinogenesis,
antidiare, antidiabetes, antihipertensi, (Yen et al., 2001;
Widyaningsih and Adilaras, 2013;Hung and Yen, 2002; Widyaningsih dkk., 2012,
Widyaningsih dan Safitri, 2013; Yang, et al., 2008; Yeh, et
al., 2008).Menurut Widyaningsih (2009) bahwa ekstrak air cincau hitam
mengandung senyawa bioaktif yang bersifat antioksidan dan hidrokoloid berupa
komponen pembentuk gel atau gum. Nilai IC50ekstrak etanolik dan
ekstrak air cincau hitam mempunyai nilai IC50 berturut – turut
sebesar 49,92+1,86 ppm dan 66,67+2,54 ppm (Widyaningsih and
Adilaras, 2013). Selain itu, telah diketahui bahwa serbuk ekstrak air cincau
hitam hasil freeze drying adalah 86,892% setara dengan
ekstrak hsian-tsao dari Cina yang memiliki aktivitas
antioksidan sebesar 86,5%.
Menurut Melodita (2011), pada tanaman cincau hitam
terdapat senyawa bioaktif antara lain flavonoid, polifenol, glikosida saponin,
terpenoid, dan steroid. Berdasarkan penelitian Rochmawati (2014) menyebutkan
bahwa cincau hitam mengandung senyawa fenol.Senyawa fenol yang terdapat pada
cincau hitam berkontribusi pada aktivitas antioksidan dan efek scavenging pada
radikal bebas untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Ekstrak air cincau hitam
mempunyai kandungan total fenol yang cukup dominan yaitu 170,33 mg/g
(Widyaningsih, dkk., 2012). Kandungan lain yang terdapat pada ekstrak air
cincau hitam (Hsian-Tsao) yaitu β-carotene sebesar 0.21
mg/g, α-tocopherol sebesar 51.5 μg/g (Yen, et al.,
2001). Pada penelitian Hung and Yen (2002) menunjukkan bahwa
kandungan asam kafeat yang diisolasi dari ekstrak air Hsian-Tsao (cincau
hitam di Cina) mempunyai rendemen dan aktivitas antioksidan tertinggi jika
dibandingkan komponen fenolik lain seperti protocatechuic acid,
ρ-hedroxybenzoic acid, vanillic acid, dan syringic acid.
Komponen zat gizi pada daun cincau hitam dapat dilihat pada di bawah ini.
Tabel Komponen Zat Gizi
Daun Cincau Hitam dalam 100 gram Bahan
Komposisi Gizi
|
Jumlah
|
Energi (kkal)
|
122
|
Protein (g)
|
6
|
Lemak (g)
|
1
|
Karbohidrat (g)
|
26
|
Kalsium (mg)
|
100
|
Fosfor (mg)
|
100
|
Besi (mg)
|
3,3
|
Vitamin A (SI)
|
1,0750
|
Vitamin B1 (mg)
|
80
|
Vitamin C (mg)
|
17
|
Air (g)
|
66,0
|
Bahan yang dapat dicerna (%)
|
40
|
Sumber
: Direktorat Gizi Depkes (1996) dalam Widyaningsih (2007).
Khasiat daun cincau hitam yang multifungsi di bidang
kesehatan terkait erat dengan kandungan serat larut air yang terdapat di
dalamnya. Di dalam tubuh, serat larut air dapat mengikat kadar gula dan lemak
atau kolesterol, sehingga bermanfaat untuk mencegah penyakit diabetes mellitus,
jantung stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya (Ahfan, 2009 dalam Prasetyo,
2014). Kandungan serat kasar sebesar 6,23 gram/100 gram dalam gel cincau yang
dapat membantu memerangi penyakit degeneratif (Widyaningsih, 2007). Serat larut
air yang tedapat pada cincau hitam biasanya disebut sebagai komponen pembentuk
gel atau KPG yang merupakan suatu polisakarida alami dan dikategorikan sebagai
hidrokoloid yaitu gum dan bersifat polar (Melodita, 2011).